Perihal Waktu

By Noah Boyer on Unsplash

Sebuah Luka menanah terpasung
Terlintas juga girang yang tak berujung di suatu tempat
Rasanya asing sekali mereka Tak saling Sapa
Layu Tak pernah jadi kembang
Namun kembang merambah layu
Kala itu ia menangis selayaknya Tak Ada kirana
Lalu waktu tertarik muncul gelak riang tawa canda
Mereka berkata Jangan dungu 
Tapi sosok itu memanglah bebal
Tetap saja terseok seok dalam predistinasi

Aku menutup Mata 

"Gelap"
Aku membuka Mata 
"Pedih"
Aku mencongkel Mata 
"Tidak.. tidak ku lakukan tentu tidak"

Entahlah...

Sebuah kata yang kuharap punya kuasa Seberkuasa itu
Hentikan...
 Sebuah kata yang kuharap dapat merubah
Aku lelah.. 
Sebuah kata yang kuharap cukup kuat untuk bertahan
Mati.. 
Sebuah kata berakhiran i yang bahkan ditakuti oleh takut itu sendiri

Tersadarlah dirinya kala Sentosa terkalahkan oleh waktu
Ya benat.. ia selalu liar Tak terkendali
Merenggut segala yang dihasrati
Membawa apa yang memang selalu miliknya
Menggila..meradang  lalu meneduhkan 
Ssttt.. 
akan ku sembunyikan kamu supaya waktu tak bisa menyapamu..
Namun penghianatan itu nyata adanya
Membalik menyerang dia 
Benar tetap saja dia selalu saja dia yang remuk redam 
"Sini ku peluk kamu" 


"Harap mundur"


Comments

Popular posts from this blog

Let's Talk About Love

Beranjak Lupa

Tentang Ove