Posts

Showing posts from May, 2020

Beranjak Lupa

Image
Beberapa menit yang lalu saya melihat salah satu postingan di salah satu akun Instagram. Tentang seorang kakek penjual onde-onde yang ingin bunuh diri karena tidak diperdulikan anaknya. Sambil menangis ia berkata akan menabrakan dirinya saja ke mobil yang melintas. Bayangkan saja betapa hancurnya perasaan si kakek ini. Dan ini bukan pertama kalinya saya menjumpai postingan berbau kemaling kundangan seperti ini. Rasanya jadi kian menakutkan saja membayangkan diri kan jadi dewasa. Beberapa pertanyaan pop up di kepala "apakah menjadi dewasa berarti kita makin lupa menjadi manusia?" "apakah usia harus menjadi sesuatu yang ditakuti yang patut diwaspadai?" dan yang terakhir yang paling menakutkan adalah " apakah aku akan jadi bagian dari mereka? apakah aku bakalan lupa bagaimana caranya menjadi manusia?". Betapa banyak aktivis yang dulunya di masa ke mahasiswaannya menggembor gemborkan anti korupsi, bantai korupsi, cincang para koruptor, malah menjadi pelaku kor

Jengahnya Harus Selalu Cari Aman

Image
By Vineeth Vinod on Unsplash Dengan triliunan manusia penghuni Bumi yang ga semuanya baik kadang bikin aku jadi ngerasa extremely sucks. Kenyataan bahwa kita ga bisa selalu ngebenerin atau ngelurusin situasi, watak dan isi kepala orang sometimes bisa bikin aku ngerasa sebegitu gobloknya karena harus bereaksi sedemikian rupa. Banyak banget kejadian yang nuntut kita buat tutup mata saat jelas jelas di depan ada hal ga bener terjadi.  Contoh simple nya some of us mungkin tau ada saudara, tetangga bahkan bapak/ ibu sendiri yang korupsi dana ataupun hak yang bukan miliknya. Tapi apa? Kita cuman diem mengamati dan berusaha ngebutain mata sendiri. Alasannya? Cari Aman. Cari damai. Biar ga dikatain anak kemaren sore yang belagu. Biar ga dikira sok alim. Biar ga dikira ga punya aturan nasehatin orang tua segala. Dan alasan alasan bodoh lainnya. Terlebih buat tipe orang seperti saya yang nit-pickky dijamin kepala kelewat sering cekot cekot sendiri. Jelas jelas di mata salah, ga masuk diakal, dan

Pesimisme Optimis

Image
By Daniele Salutari On Unsplash Segala sesuatu yang instant terlihat sangat menggiurkan. Karena kecepatannya.. Karena kepraktisannya dan mungkin juga karena usaha yang perlu dilakukan berkurang. Manusia memanglah di ciptakan seperti itu.. menghindari kesakitan, lelah, dan hal-hal berbahaya yang mana  merupakan bagian dari self defense mechanism (mekanisme pertahanan diri) jika tidak tentu manusia sudah lama telah punah. Lalu bagaimana dengan pecinta kegiatan penantang maut pemacu adrenalin? Benar.. mereka lain. Mereka hebat dalam menantang dirinya. Merekalah manusia yang berkembang tanpa henti. Mereka lah manusia pemanis hasil. Segalanya jadi lebih manis Karena efforts yang diberi. Puncak jadi manis Karena keringat Asin berkucuran di awal. Manusia ini lah pencumbu proses. Para penikmat waktu. Sayang tidak semua insan seperti itu. Aku pun termasuk di dalamnya. Meski berkenaan untuk berproses tetap saja jiwa lemah ini tremor. Seakan akan semangat dan api di jiwa adalah krupuk y