Toxic Positivity : Stop Memberi Racun Penyemangat
Photo by Annie
Spratt on Unsplash |
Pernah
ga si kalian cerita ke orang lain katakanlah curhat terus si orang ini
ngeresponse dengan kata kata “Sabar aja” “Semua pasti ada hikmahnya” “Jangan
overthinking dong” bahkan ada mungkin
yang pernah dikatain “ah.. drama” “alayy.. cuman gitu doang” “Semua orang kan
juga ngalamin lu aja yang over” . Pasti rasanya kek pengen nonjok tu orang ya
kan?
kata
kata diatas adalah beberapa bentuk dari TOXIC
POSITIVITY. Jadi toxic positivity tu jelek ya? yup we're not supposed to do that
Toxic
Positivity
"generalisasi
berlebihan dari keadaan optimis yang bahagia yang menghasilkan penolakan,
minimisasi, dan validasi keaslian pengalaman emosional manusia"
https://thepsychologygroup.com/toxic-positivity-the-dark-side-of-positive-vibes/ |
Toxic
positivity memaksa kita buat selalu berpandangan dan merasa positif setiap
saat dan menolak segala perasaan negatif. Padahal fakta bahwa hidup memang
sulit dan terkadang menyebalkan kita tidak bisa menghindarinya. kita juga tidak bisa selalu merasa dan
menjadi positif sepanjang waktu. we experience pain, kita merasa kehilangan,
kemarahan, kesedihan, ketakutan, kecemasan, kegusaran, keputusasaan cuz we are
human dan semua perasaan negatif itu adalah bagian dari diri manusia (human beings). once
again it's totally normal. tidak apa apa untuk merasa lemah, rentan, tidak apa
apa untuk meminta bantuan untuk share our emotions. untuk berbagi emosi.
berbagi cerita merupakan salah satu "Cope Mechanism" dengan berbagi
cerita kita bisa meluapkan emosi negatif inside namun sayangnya response
"toxic positivity" dari orang lain akan membuat cope mechanism ini
tidak berjalan baik. malah akan memperparah.
Dan mindset
bahwa negative feeling itu buruk tanpa sadar jadi ngerusak diri kita sendiri
dan orang lain. Bukannya memvalidasi perasaan orang lain yang cerita ke kita
atau to be a good listener (pendengar yang baik) kita malah tidak berempati dan
ngasi “toxic positivity” ke mereka yang cerita.Well. Mungkin kita pernah jadi
pelaku and we guilty of that.
Everything worthwhile in life is won through surmounting the associated negative experience. any attempt to escape the negative, to avoid it or quash it or silence it, only backfires. the avoidance of suffering is a form of suffering. the avoidance of struggle is a struggle. the denial of failure is a failure. hiding what is shameful is itself a form of shame - Mark Manson, The Subtle Art of Not Giving Fuck-
(Segala sesuatu yang berharga dalam hidup dimenangkan dengan cara mengatasi pengalaman negatif terkait.setiap upaya yang untuk melarikan diri dari hal yang negatif, menghindarinya atau meredamnya atau membungkamnya, hanya menjadi boomerang. menghindari penderitaan adalah bentuk penderitaan. menghindari perjuangan adalah perjuangan. penolakan atas kegagalan adalah kegagalan. menyembunyikan apa yang memalukan itu sendiri adalah bentuk rasa malu - Mark Manson, Sebuah Seni untuk Besikap Bodo Amat)
Penyebab
Toxic Positivity kepada orang lain
1. kurangnya pemahaman dan empati terhadap apa yang dihadapi orang lain
Baik sadar atau tidak kebanyakan dari kita melalakukan
"toxic postivity" karena dilandasi oleh ketidakempatian diri terhadap
masalah orang lain. ketidakempatian ini diimbangi dengan ketidakpedulian
terhadap hal di luar dirinya. ada beberapa kejadian yang mencerminkan hal hal
diatas
Kejadian 1
A: bro gua di PHP padahal gua udah mati matian kerja disana
gua selalu ngerjain tugas gua sebaik baiknya. gua disiplin banget gua udah
maksimal dan blablabla
B: ya udah bro sabar aja! pasti ada hikmahnya
Kejadian 2
A: Aku batal nikah ini udah yang kedua kalinya. aku ga tau
lagi.
B: jangan negatif terus. kamu itu harus bahagia. dan liat
hikmahnya
Kejadian 3
A : Nilai ku jelek lagi padahal aku udah mati matian
belajar. perasaan si X ga belajar tapi nilainya bagus terus. udah ah aku nyerah
aja.
B : Gitu aja kok udah nyerah. harus positive thinking dong.
kamu harus liat masih banyak yang dibawah kamu.
2. Merendahkan / meremehkan masalah yang dihadapi
orang lain
seringnya kita memandang sesuatu hanya dari kacamata kita
dan penilain subjektif kita membuat tanpa sadar kita meremehkan masalah orang
lain. padahal belum tentu kita bisa diposisi orang tersebut. pertanyaan yang
sering author lontarkan pada diri sendiri supaya ga nge toxic orang lain dengan
positivity yang unrational adalah "emangnya kalo aku diposisi dia bisa
ngomong sabar ke diri sendiri emang bisa aku sendiri praktek sabar saat
ngadepin yang dia hadepin". karna naturalnya orang tidak akan mengerti dan
paham jika belum mengalami sendiri.
everything is not like what it seems
melihat dan berbicara itu lebih mudah daripada melakukan
3. Tidak memiliki solusi dan ingin mensuport dengan mantra positif
niat baik di area yang salah sering kali terjadi. tidak semua yang manis
akan terasa manis. hal positif pun bisa jadi toxic(racun). kata semangat pun
bisa jadi menyengat. seperti kata pepatah
Sesuatu yang benar akan jadi salah jika di tempat yang salah dan waktu yang salah
https://cmhanl.ca/app/uploads/2019/09/Toxic-Positivity-Handout-2019.pdf |
Selain itu tidak sedikit article,
psychologist, dan scientist yang bahas tentang “the negativity of Positivity
Thought”. Tetap saja sering
kali kita memaksakan diri buat stay positif kita ignoring menolak untuk sedih
menolak untuk cemas menolak untuk feeling low. padahal sebenernya dengan kita
bisa mengakui jujur pada diri sendiri tentang yang kita rasain malah kita bisa
nemuin solusi terbaik dan jalan keluar. tidak salah jika"positivity
culture" telah ngebuat kebanyakan dari kita jadi hobi burried deep (mengubur dalam
dalam) apa yang kita rasain. Kita ngerasa bersalah kalo ngerasain perasaan itu. seakan akan perasaan negatif itu salah. Seakan akan kecewa itu salah. Seakan Akan segala perasaan itu negatif. Padahal tidak ada bersih tanpa
kotor. yang terpenting bagi Saya itu bagaimana kitanya. how we express those feelings. harus gimana kita saat sedih, kecewa, putus asa, gundah itu lah yang terpenting. sekali lagi PLEASE STOP TOXIC POSITIVITY. whether it's for yourself or for someone else.
Stop Toxic Positivity.
You're not helping.. you make it getting worse
Good job Sya, u did well. Thanks tulisannya bermanfaat sekali 😊👍
ReplyDelete