Humblebrag: Sombong yang Elok


Photo by Artem Beliaikin on Unsplash

"Merendah untuk Meroket" istilah yang beberapa tahun belakangan sering dipakai youth buat nyindir orang yang kemuadian mereka dijuluki "humblebragger". Humblebrag sendiri aku artikan sebagai salah  satu usaha manusia buat dapet pengakuan dari orang lain dan lingkungannya namun ga ingin ketahuan siasat sombongya. Bisa juga kita maknai sebagai sesumbar yang santun. Betapa sering kalimat- kalimat sesumbar anggun ini meluncur terlebih di sosmed.

Humblebrag (The art of false modesty) dilakukan dengan memberikan pernyataan yang bertentangan atau memperjelek pernyataan dengan maksud menimbulkan kesan yang sebaliknya alias promosi diri dengan memakai kalimat kalimat ketidakmampuan. Menurut Merriam Webster, Humblebragg adalah "to make a seemingly modest, self critical, or casual statement or reference that is meant to draw attention to one's admirable or impressive qualities or achievements (membuat pernyataan atau referensi yang tampaknya sederhana, kritis terhadap diri sendiri, atau santai yang dimaksudkan untuk menarik perhatian akan kualitas atau pencapaian yang mengagumkan atau mengesankan.)"  

For example : 
*di sekolah 
A: " wah nilaiku jelek yaa..(dapet 70 sementara yang lain dapet 40)"
B: 🙄🙄🙄 *)sumpah pengen nabok 😌
(pesan eksplisitnya yang pengen ditampilkan adalah pengen diakui pinter karena ga belajar aja bisa dapet 90 sementara yang lain dapet 40 padahal belajar -_-)

A: "Selamatt yaa dapat nilai Paling bagus.." 
B: "padahal aku ga belajar.. hehehe abis maen game seharian tidur " 
     " ಠ_ಠ ಠ_ಠ ಠ_ಠ " *) sumpah pengen gampar 
(pesan eksplisitnya hampir sama kek yang diatas)

A: " Aku semaleman ga belajar kok bisa ya dapet nilai 90 padahal aku juga ga pernah belajar aneh ya?" 
B: " iya. Kamu emang pinter" ಠ◡ಠ
A: " ahahah ga kok biasa aja *)dalam hati bangga esem esem blossom seneng mabur nang kayangan
(sama lagi pesan eksplisitnya kek diatas pengen diakui dipandang jenius  -____-)

*Ibu ibu di perkumpulan
A: " Ga apa belanja bulan ini sedikit tetep bersyukur *) sambil posting branded stuff" #sumpah pengen nonjok
(pesan eksplisitnya adalah si ibu pengen pamer branded stuffnya.. dan bilang kalo masa panceklik aja bisa beli branded stuff apalagi kalo lagi ga hmmm)

*Society 
A: " ga papa sederhana yang penting disyukuri saja *) sambil posting pizza, burgernya shake n shack 
#sumpah pengen nendang
(pesan eksplisitnya pamer makanan ingin diakui duit tebel)
A: " kok Aku gendut yaa *)bilang ke temennya yang notabene lebih gendut" 
#sumpah pengen jambak
(pesan eksplisitnya pengen diakui badannya slim semampai body goals)

Humblebrag sendiri sangat berkaitan dengan self presentation/ proses membentuk citra diri. Kebanyakan orang yang suka humblebrag adalah orang yang ingin dirinya sangat dihargai dipandang dan dianggap oleh orang yang dituju. Singkatnya meraka adalah orang yang dirinya defisit validasi diri. Aku rasa jika kita semua mau jujur pasti pernah sekali dua kali atau bahkan berkali kali ngelakuin humblebrag. Karena pada dasarnya mendapat pengakuan/ validasi dari orang lain termasuk dalam kebutuhan dasar manusia (based on hierarchy Maslow). 

Namun pernah ga kalian hidup tinggal atau bersosialisasi dengan orang yang hobi banget humblebragging. Bayangin aja betapa jengah, jengkel, muaknya. Terlebih jika kita tergolong orang - orang outspoken yang apa adanya dan suka dengan keapaadaanya hampir mustahil buat otak ga ngelakuin muntah ghaib/ muntah imaginary. Sebagaimana hewan yang lebih nyaman tinggal dengan kawanan sekoloni nya manusia pun sama. Anak Fotografi akan nyaman jika kumpul nongki bergelut dengan orang yang juga sama sama suka fotografi. Anak musik dengan anak musik. Walau sosialisasi antar ras tetap berjalan karena memang harus demi kelangsungan hidup tapi ga bisa dipungkiri kita suka nyaman dengan orang yang se frekuensi sama kita, ya ga? 

Kaum Humblebrager juga sama. Biasanya mereka bakalan berkumpul dan nyaman satu sama lain karena style sesumbar mereka sama. Nasib malangnya adalah jika kita terlanjur ada atau harus ada ditengah tengah humblebraggers ini dimana sebenenya kita bukan humblebragger. Maka siap sedia banyak kantung muntah ya kawan dan juga penutup telinga invisible nya. 

Selama delapan belas tahun sekolah ada kejadian tolol yang sering kejadian. Saat akan diadakan ujian entah kenapa selalu ada interview ketat antar teman satu dengan lainnya. 
"eh kamu semalam belajar ga?"
"ga tuh"
"beneran?!"
"iyaaaaaaaaaaaa"
"yaudah sama hehehe"
(langsung merasa lah mereka teman sejati teman senasib sepenanggungan)
setelah ujian ada pembacaan nilai Yayan dapet 30 elena dapet 90 
"katanya ga belajar dapet 90 gitu kok"
"iyaa ga belajar beneran aku kemaren semaleman maen game"
"helehhh iya iya kamu pinter"
" hihihihihi" cengar cengir 

Berdasarkan Jurnal 
Sezer, O., Gino, F., & Norton, M. I. (2018). Humblebragging: A distinct—and ineffective—self-presentation strategy. Journal of Personality and Social Psychology, 114(1), 52–74. https://doi.org/10.1037/pspi0000108
Humblebragging tidak disukai orang karena sisi ketidaktulusan dan kesan bualan yang dipakai. selain itu humblebragging juga dinilai sangat tidak efektif jika ingin menunjukkan citra diri yang diinginkan. Pada dasarnya orang akan lebih merasa nyaman jika lawan bicaranya membicarakan realita yang ada dengan nilai ketulusan tanpa bualan. 




Comments

Popular posts from this blog

Let's Talk About Love

Beranjak Lupa

Titik Henti